Memasuki periode ke-2 Presiden Jokowi Widodo – Ma’ruf Amin, terdapat banyak agenda yang dicanangkan dalam menyusun target-target perbaikan tak terkecuali dalam dunia pendidikan. Dalam beberapa pernyataan Presiden menekankan bahwa Pendidikan menjadi landasan utama dalam memajukan peradaban bangsa. Akan tetapi hal tersebut tak semuda membalikkan telapak tangan. Dalam membangun dan meningkatkannya dibutuhkan upaya dari hulu ke hilir, dimulai dari bangku pendidikan, kurikulum pembelajaran, guru, program studi profesionalisme dosen dan program pelatihan tambahan. Diantara langka konkrit pemerintah diantaranya:
- Kebijakan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia pada 2020 akan ditekankan pada perbaikan kualitas guru. Hal itu mulai dari proses penyaringan, pendidikan keguruan, pengembangan pembelajaran, dan metode pengajaran yang tepat dengan memanfaatkan teknologi.
- Pada pendidikan dasar dan menengah, dalam rangka pemerataan akses pendidikan dan percepatan wajib belajar 12 tahun, Pemerintah melanjutkan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) kepada 54,6 juta siswa pada tahun 2020.
- Pemerintah juga melanjutkan Program Indonesia Pintar (PIP) dengan memberikan beasiswa hingga 20,1 juta siswa.
- Setelah pemenuhan wajib belajar 12 tahun, Pemerintah juga merasa perlu untuk memberikan akses yang lebih luas kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu, untuk mengenyam pendidikan hingga jenjang pendidikan tinggi.
Setelah pemenuhan wajib belajar 12 tahun, Pemerintah juga merasa perlu untuk memberikan akses yang lebih luas kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu, untuk mengenyam pendidikan hingga jenjang pendidikan tinggi.
Hanya lewat pendidikan yang lebih baik maka dapat memutus mata rantai kemiskinan antargenerasi. Oleh sebab itu, Pemerintah pada tahun 2020 memperluas sasaran beasiswa untuk melanjutka pendidikan tinggi kepada 818 ribu mahasiswa yang berasal dari keluarga tidak mampu, yang memilik prestasi akademik melalui Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-Kuliah), termasuk lanjutan bidik misi.
Beasiswa KIP-Kuliah ini juga diberikan untuk mahasiswa pendidikan vokasi dan politeknik, serta pendidikan sarjana pada program studi sains dan teknologiUntuk meningkatkan akses keterampilan bagi anak-anak muda, para pencari kerja, dan mereka yang mau berganti pekerjaan, Pemerintah pada tahun 2020 akan menginisiasi program kartu Pra-Kerja.Di mana mereka dapat memilih jenis kursus yang diinginkan, antara lain coding, data analytics, desain grafis, akuntansi, bahasa asing, barista, agrobisnis, hingga operator alat berat.